Tubercolosis “TBC”

Apa itu tuberkulosis?

Penyakit tuberkulosis atau TBC terjadi ketika penderita terinfeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis di paru-paru. Kondisi yang disebut dengan TB paru ini harus ditangani segera jika tidak ingin berakibat fatal.

Pasalnya, bakteri Mycobacterium tuberculosis dapat menginfeksi organ tubuh lainnya, seperti ginjal, kelenjar getah bening, selaput otak tulang, dan sendi. Ketika tuberkulosis sudah menginfeksi bagian tubuh lainnya, maka kondisi ini disebut dengan TB ekstra paru.

Ada dua jenis infeksi TB yang berdasarkan tingkat keparahannya. Berikut ini diantaranya: 

TBC laten

TBC laten terjadi ketika penderitanya memiliki kuman di tubuh tetapi sistem imun berhasil mencegahnya supaya tidak menyebar. Penderitanya pun tidak memiliki gejala apapun, dan tidak menular. 

Meski demikian, infeksinya masih hidup dan suatu hari nanti bisa menjadi aktif. Jika Sahabat MIKA berisiko tinggi, dokter akan memberi obat untuk mencegah TB aktif. Beberapa faktor risiko yang memicu TB laten menjadi aktif adalah mengidap HIV, mengalami infeksi dalam 2 tahun terakhir, rontgen dada menunjukan kondisi yang tidak biasa, atau sistem kekebalan tiba-tiba melemah.

TBC aktif

Sementara seseorang yang sudah mengalami TBC aktif adalah saat kuman berkembang biak dan membuatnya menimbulkan gejala dan sakit. Bahkan, Anda juga dapat menyebarkan penyakit ini kepada orang lain. 

90% kasus aktif pada orang dewasa berasal dari infeksi TB laten. Infeksi TB laten atau aktif juga dapat resisten terhadap obat. Artinya obat tertentu tidak bekerja melawan bakteri.

Gejala TBC

Kuman penyebab virus tuberkulosis bersifat khusus, karakteristiknya perkembangan lambat dibandingkan penyakit lain.

Pada jenis TB laten sebagian besar tidak mengalami gejala. Berbeda dengan TB aktif yang biasanya menyebabkan banyak gejala. Biasanya gejala berhubungan dengan sistem pernapasan yang dapat memengaruhi bagian tubuh lainnya, tergantung di mana bakteri TBC tumbuh.

Gejala umum ditimbulkan oleh TBC di paru-paru antara lain:

  • Batuk yang berlangsung lebih dari 3 minggu
  • Batuk darah atau dahak (dahak)
  • Sakit dada
  • Mudah lelah dan lemah  
  • Demam
  • Panas dingin
  • Keringat malam
  • Kehilangan nafsu makan
  • Penurunan berat badan

Sementara, apabila TBC sudah menyebar ke organ lain dapat menyebabkan:

  • Darah dalam urin dan kehilangan fungsi ginjal, jika TB mempengaruhi ginjal
  • Sakit punggung dan kekakuan, kejang otot, dan ketidakteraturan tulang belakang jika TB mempengaruhi tulang belakang
  • mual dan muntah
  • Kebingungan
  • Kehilangan kesadaran, jika TBC menyebar ke otak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *